Gendis, Sebuah Ikhtiar Meningkatkan Kemandirian Kaum Disabilitas

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Banyaknya penyandang disabilitas yang tidak memiliki keterampilan dan pekerjaan tetap menyebabkan mereka belum mandiri, sehingga kerap memilih untuk mengemis atau pengamen di jalan. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk menciptakan inovasi pelayanan publik Gerbang Penyandang Disabilitas Sukses atau Gendis. Melalui program Gendis, mereka diberi bekal keterampilan. 

Bupati Banyumas Achmad Husein menjelaskan, Gendis menjadi solusi bagi 1.235 penyandang disabilitas pada usia produktif di wilayah Kabupaten Banyumas. Mereka dibina hingga menjadi mandiri dan memiliki jiwa wirausaha. Dimulai sejak tahun 2016, Gendis memberikan pembinaan dan bimbingan keterampilan. 

“Gendis merupakan pelayanan sebagai gerbang menuju kemandirian sehingga dengan bekal yang memadai, maka penyandang disabilitas dapat bersaing dalam mencari peluang pekerjaan,” jelas Achmad saat diwawancara oleh Tim Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) belum lama ini. 

Pembekalan keterampilan ini merupakan upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan diskriminasi dalam peluang pekerjaan bagi penyandang disabilitas yang selama ini menyebabkan pengangguran. Selain itu, dengan adanya peran dari pihak swasta, organisasi masyarakat, serta paguyuban penyandang disabilitas yang diajak sinergi dan kolaborasi, maka dapat mengeliminasi cara pandang yang tidak benar terhadap penyandang disabilitas. 

Achmad melanjutkan bahwa Gendis mampu menurunkan jumlah penyandang disabilitas yang menjadi pengemis dan pengamen di jalan. Inovasi ini juga mampu menggerakkan orang tua dan keluarga kaum disabilitas untuk lebih terbuka, serta memberi dukungan penuh bagi kemandirian anak mereka. 

“Dengan mengupayakan gerakan Gendis ditiap desa, maka dapat mengangkat derajat menjadi penyandang disabilitas yang mandiri, mempercepat pemenuhan hak-haknya, serta meningkatkan kecakapan dan kemampuan kerja,” lanjut Achmad.

Gendis membantu penyandang disabilitas dalam mengakomodasi interaksi dari keterbatasan fungsi individu serta hambatan yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini dapat membantu penyandang disabilitas menerima perlakukan dan kesempatan yang sama untuk meningkatkan taraf kehidupan. 

Dari yang awalnya bekerja sebagai pengemis dan pengamen, berkat Gendis, penyandang disabilitas dalam usia produktif tersebut beralih profesi menjadi wirausaha, berdagang, serta membuka usaha jasa bersama. Hal ini dikarenakan pendekatan yang dilakukan dalam Gendis dapat diterima sebagai peran pendampingan untuk memajukan mereka. 

“Dengan demikian, Gendis menjadi wadah bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk dapat mempercepat penanganan permasalahan dari penyandang disabilitas dalam usia produktif dalam mengentaskan kemiskinan dan agar tidak terjadi kesenjangan sosial ekonomi,” pungkasnya.(p/ab)